www.confusedboy.co.cc

Dengan penuh rasa sesal aku membayangkan mu, siapapun kau, membaca catatan2 yang kutulis dan kusimpan di sini. Rasa sesal itu sebagian bagi diriku, karena aku pasti sedang berada dalam kebingungan, atau sudah mati, atau bahkan lebih buruk lagi, ketika kalian baca blog ini. Tapi rasa sesalku juga untuk dirimu, sahabatku yang belum aku kenal. Karena hanya seseorang yang benar2 bingung dan memerlukan kebingungan yang akan baca blog ini di kemudian hari. Kalau kau bukan penerusku dalam artian lain, kau akan segera jadi ahli warisku, dan aku merasa sedih bahwa aku mewariskan pada manusia lain pengalamanku sendiri, yang mungkin tidak bisa dipercaya, tentang kebodohan dan kebingunganku yang teramat sangat. Aku sendiri tidak tahu mengapa aku mewarisi itu, tapi aku berharap menemukan jawabannya…

Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

8.08.2009

Negri ku sedang tertidur...

Kematian dan kelahiran!! Bisikan dan teriakan mengerikan!! Dan ratusan problem berkecamuk di kepalanya yang lelah. Dorong mendorang dan terus berkelahi, untuk kemudian menebarkan bayangan hitamnya di kedua bola matanya dan melumpuhkan tatapannya.

Keningnya yang sarat debu dan tanah jatuh menjuntai ke bawah. Matanya terkurung oleh langkah yang tertatih-tatih. Kedua bola matanya kini bebas terbang bersama pikiran-pikiran nyayang galau, menuju mimpi2 mustahil yang kadang2 dekat dari jangkauan. Akan tetapi kedua bola mata itu tetap membisu di tempat persembunyiannya yang sarat dengan keperihan. setetes embun mengalir di kelopak nya, meliuk di antara rasa hancur karena ketidaj adilan dan lolongan keangkuhan para petinggi.


Ia membasuh hidungnya dengan lengan bajunya, kemudian berlalu menuju pasar. Ramai, betul2 ramai. Segala sesuatu yang ada di pasar itu terasa melekatinya dengan keras. Ada terletak sebuah kaleng kosong tergeletak di jalan yang di laluinya, malah puntunu2 rokok yang kadang2 terasa sengaja menghalanghi langkahnya. Namun ia tetap saja berjalan dan terus berjalan, sekalipun napasnya sering tersenggal dan keringatnya mengucur deras.

Di setiap pojok kelihatan orang lalu lalang. Kantong mereka tebal. Akan tetapi di tengah keramainan lalu lintas sesungguhnya mereka sedang mencari ketenangan. Sesuatu terasa gemuruh setiap kali mereka memikirkan nagri ini, di tengah kota yang tengah bimbang.

Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar dengan malas. (ada sayur, buah2an,toko2 kelontong dan pakaian. Ada penjual roti yang sedari tadi di amatinya dari kejauhan dengan rasa bosan.)

Ia memasuki rumah yang sedari tadi ia cari. Di dalam rumah itu terdapat satu penghuni wanita yang tidak lain adalah istrinya.

Mereka berdua duduk di atas clantai dengan tenang. Ia menoleh ke arah istrinya sambil merenungi di tempat itu, ia berkata "Mungkinkah hidup mundur sejauh ini??"
"karena mereeka semua hidup"
"bagaimana mereka tiba2 merubah dalam sekejap menjadi sperti ini, tanpa rasa ragu dan cemas! ah, andaikata aki dapat memahaminya!"
"orang2 itu tidak banyak berubah, aki!keadaan lah yang berubah!"
Dalam nada tangis istrinya melanjutkan, "Aki, nini harap dengan sangat, pikirkanlah kita. Jangan coba2 melawan arah angin."
"tapi, kitalah angin itu, nini! Iman kita adalah topan yang menakutkan mereka!!"
"menakutkan siapa?? sudah, buanglah anga2 tersebut di kepalamu, aki. sebelum mereka membuang kepalamu yang sarat mimpi itu."

Aki menunduk dan menatap tanah dengan resah. digigitnya kedua bibirnya, lalu mengangkat kepalanya dan menatap istrinya.
"Ingat ni ! dulu negri kita tidak seperti ini. Sekarang pilih RT pun harus pakai pemilihan."
"bukanya itu malah bagus. kita jadi demokrasi. Adil kan"
"adil apanya?? satu suara ustadz atau guru di samakan dengan satu suara pelacur!! apakah ini benar2 adil??"
Nini untuk beberapa saat terdiam. "benar juga kamu !!"
"sekarang seorang pencuri ayam di hukum lebih kejam daripada seorang yang melakukan korupsi dengan uang yang bermiliar2.Sekarang kita sangat sulit membedakan antara orang baik dan jahat, makanan halal dan haram. Bahkan ada yang memakan dagingnya sendiri(membunuh keluarga). Sekarang negara kita mengikuti negara yahudi, mi!!"
"bukankah ini untuk memajukan negara kita yang tertinggal jauh oleh mereka. Apanya yang salah??"
"caranya ni, yang salah. seharusnya dengan melihat negara kita yang sangat jauh tertinggal oleh mereka. kita jangan ikuti cara mereka. Ini mustahil untuk mengejar bahkan untuk menyaingi. Seharusnya kita gunakan lahan2 kita yang subur ini. kita tanami dengan berbagai tumbuhan, inimah malah di tanami oke tumpukan batu-bata di campur semen."
"sudah lah ni, mereka tidak akan mendengarkan suara kita, mereka hanya anggap kiat kocoa kelaparan!!"
"justru itu kesalah terbesar mereka yang tidak mw mendengarkan sura kecoa kelaparan"
"cukup ki, nini sudah cape dengerin keluhan aki tentang negri kita. Biarkanlah AWAN membawa HUJAN ini,, entah mw di bawa ke mana!!!"

0 komentar:

Posting Komentar