Kearah manakah engkau akan menuntun kami, negriku?? Brapa lama lgi kmi ikuti kau di atas tanah berliku penuh onak dan duri ini??
Laksana anak ayam mengikuti induknya, kami ikuti terus engkau, dengan segenap sisa2 tenaga yg ada.
Hei negri...
Berhentilah sejenak, biarkan kami merangkulmu, lalu menolehlah dan pandanglah kami, hei negri... Kami ingin kau mengetahui rahasia2 hati kami, juga impian2 kami yg telah tercecar d jalanan karena kami terus mengikutimu, meminum cawan racunmu...
Hei negri...
Dengarlah suara kami!! Kami ingin bebas terbang menembus cakrawala dan menjemput impian kami bersama cahaya,,
atau jika kami tak kuasa terbang, mka bwalah kami terbang bersama sayap mu, sayap garuda mu... Dan jangan kau jatuhkan kmi...
Hei kawan...
Ya! Kalian yg brda d note ini atau kalian yg sengaja maupun tak sngja membacanya..
Dengarkanlah!! Kengerian tanah ini sdh terlalu lama, yg seharusnya d tanah inilah kita rasakan bangga..
Jika kalian tak bicara, artinya kalian tlah menanam dusta. Bukankah penderitanya kita juga??
Baik kawan..! Apakah mungkin ini semua kita akhri? Ataukah mungkin kita yg berhenti??
Jawabanya ada d kalian...
3.10.2010
Hei negri...
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar