Gelapnya malam perlahan namun pasti kembali sirna. Kini saatnyadia keluar dari ufuk timur, keluar dari peraduannya setelah kemarin sore dia tenggelam di sebelah barat.
Pagi ini ku berdiri tegak menantang sang mentari pagidan bersiap untuk melanjutkan pencarianku. Pencarian akan jati diriku dan pencarian ku untuk memahami skenario yang tlah di buat-Nya. Ku berdiri di bawah pintu kamarku, bkan!! itu bukan pintu kamarku tapi lebih tepatnya pintu rumahku (di sini, Bandung).
Sebelum beranjak dari pintu rumahku, ku hirup napas dalam2 sambil sedikit berharap hari ini Dia memberikan jawaban atas pertanyaan2 ku yang slama ini belum terjawab, lalu ku buang napasku perlahan2. Bersamaan dengan itu aku baru saja aku menghirup sesuatu bau, bau yang sudah tidak asing lagi di hidungku,,, sebab bau inilah yang selalu pertama menyapa hidungkudi setiap pagi ku, tepatnya semenjak 2 tahun lalu setelah aku tiba di kota ini , kota yang sedikit banyak menimbulkan tanya bagiku.
setelah kuhirup napas dalam2 kemudian ku mengeluarkannya, barulah aku mulai beranjak dari bawah pintu rumahku. Langkah demi langkah pun aku lalui dengan begitu santai nya. Setelah beberapa langkah aku menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh di pagi ini. Y, pagi ini aku tidak melihat dia, si pemilik mata elang.
Kemana dia??
padahal dialah sesuatu yang indah yang selalu pertama di lihat oleh kedua bola mataku untuk mengawali hari-hari ku.
Kemana dia??
Mahluk yang sanggup menyejukan hatiku ketika ku membayangkan tentang elok raut wajahnyadan tajam kedua bola matanya. Matanya tajam seperti mata elang menurut ku. Karena aku yakin matanya mampu meluluhkan setiap pria yang menatapnya.
Kemana dia??
Ku harap dia baik-baik saja. Sebab dialah yang selama ini selalu hadir di setiap mimpi indah ku.
6.19.2009
Si Mata Elang...
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
0 komentar:
Posting Komentar