Akhirnya gw tersadar dari tidur tidak nyenyak gw setelah beberapa kali mematikan alarm hp. Ku awali hari dengan kegiatan seperti biasa. Nyalakan lampu kamar lalu kembali membaringkan badan di kasur yang sudah sekitar sebulanan belum di jemur. Sehingga tampak sekali beberapa pulau yang tak berpenghuni itu berceceran dimana2. Tapi, itu bukan pulau buatan gw, itu buatan temen sekamar gw… gw sebut dia dengan panggilan Bayod…..
Di pagi yang dingin ini saat mentari terlihat enggan menampakan wujudnya , gw berniat berangkat sekolah dengan alasan gak mau nambahin jumlah alfa gw. Gw sering banget membolos sekolah hanya karena malu pada mentari yang lebih dulu bangun dari gw…
Singkat kata singkat cerita, gw udah terduduk di kursi kelas gw yang penuh dengan coretan berisi curahan kekecewaan siswa-siswi akibat stress karena pelajaran yang semakin menggigit, ga tau gigit apaan…. Bersama teman semeja gw, ku awali percakapan pagi itu dengan menanyakan kabar tetangganya, dengan alasan tetangga adalah keluarga terdekat…
Saat pandangan ku tertuju pada satu foto berbingkai, wajah itu milik presiden kita (pak SBY) yang sedang tersenyum. Gw tau senyumnya itu boong, karena gw yakin pak SBY sedang bingung karena disana tak nampak foto partnarnya, pak Budiman, eh Budiono. Mungkin beliau sedang mencari burung garuda yang lebih duluan hilang entah kemana, mungkin cari udara segar. Selanjutnya, gw yakin pak SBY akan nyusul pak Budiiiiimono (eh, salah lagi! Biarinlah… gak kan di penjara…) untuk nyari burung garuda.
Aduuuh,, udah banyak banget kata2 digunain, tapi ga nyambung2 juga sama judulnya.
Ok. Tu juh poin aja…. (salah lagi… tu de point maksudnya)…
Perdjandjian Agoes… perjanjian itu hanya beranggotakan dua orang, gw dan temen semeja gw. Gw sebagai penanggung jawab 1 sekaligus anggota dan dia sebagai penanggung jawab 2 sekaligus anggota juga. Perdjandjian Agoes tercetus ketika kelopak mata kami mulai terbuka akan kehidupan di sekitar kami yang semakin kejam (saat itu kami temen di depan kami sedang mempermainkan dua ekor semut ). Detik itu jga hati kami terenyuh, kami anggap dua ekor semut itu adalah kami (kita semua rakyat indonesia ) dan temen kami adalah mereka yang sedang duduk tertawa di senayan sana…
Sesaat setelah itu kami berbincang kesana kemari, hingga sampai terciptalah Perdjandjian Agoes, sebuah perjanjian yang di tercipta begitu saja, perjanjian yang berasal dari hati kami yang terjun ke mulut berbuah ucapan. Sebuah perjanjian yang main2 tapi tidak untuk main2…(bingung ya…)
Berikut adalah isi Perdjandjian Agoes…
1Kami bersama2 akan menyelenggarakan berdirinya sebuah persahabatan yang forever
2.Kami akan bekerja sama dalam segala hal. Seperti, mengendalikan perdamaian, ketertiban dan keamanan. Termasuk juga nyontek ketika ulangan. Karena menurut kami, kerja sama adalah kunci menuju kesuksewsan.
3.Kami mengakui secara de facto kelebihan dan kekurangan dari kami masing2.
4.Kami juga berjanji, ketika masih berada di lingkungan sekolah ga akan sungkan2 mengantar ke WC jika salah satu dari kami sedang berkepentingan dengan tempat itu.
Perjanjian itu kami buat tanpa ada paksaan dari pihak manapun, termasuk pihak ketiga, ke empat juga pihakn kepolisian.
Selesai….
Oooh,, mungkin kalian bertanya mengapa namanya Agoes??
Kami menggunakan nama agoes. Agoes adalah xsalah seorang guru yang seharusnya muncul di abad 30-an. Beliau adalah guru mata pelajaran biologi. Guru yang dwengan keberadaan dan ketidakberadaannya tidak berpengaruh banyak pada kami. Tapi kami seneng bamnget punya guru kaya beliau, karena nilai biologi kami selalu bagus…
Satu lagi tentang beliau,,, beliau pernah nyuruh gw untuk mijitin punggungnya pas jam pelajaran…
Padahal masih banyak tentang beliau, tapi ntar insya 4jji gw akan tulis lengkap biografi beliau, sebagai bentuk penghargaaan guru edan tahun 2009-2010…. Dasar, Aguuus, Aguuus….
10.15.2009
Perdjandjian Agoes...
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
2 komentar:
walah, ada2 aja ya, tp baguslah
hahahaha....
Posting Komentar